Pages

Tampilkan postingan dengan label rusa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rusa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 05 Maret 2014

Rusa Tutul


Deskripsi : Rusa jantan memiliki berat 27-45 kg. Tinggi badannya 0,6-1 m dengan panjang tubuhnya 1-1,5 m. Rusa ini mempunyai ekor yang pendek, yaitu sekitar 18-25 cm. Tubuhnya terdapat rambut-rambut tipis, pendek dan sangat jarang. Warna tubuhnya cokelat kemerahan dengan cirri khas yaitu totol-totol putih pada tubuhnya. Rusa jantan memiliki tanduk, yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan dominasinya saat musim kawin.

Perilaku : Rusa ini hidup dalam kelompok yang didominasi oleh betina dan anak. Hewan ini aktif pada siang hari, dan akan tidur malam hari. Biasanya mereka tetap akan dalam keadaan siaga pada malam hari untuk mendeteksi keberadaan predasi nya, sehingga dapat menghindarinya jika dalam keadaan terancam. Rusa jantan bersifat agresif untuk menunjukkan dominasinya dalam kelompok, dan terkadang untuk menjaga daerah teritorinya. Betina jarang agresif, mereka akan agresif untuk melindungi anak dan daerah tempatnya makan. Mereka tidak memiliki tandung, jadi mereka akan menyerang betina dari kelompok lain dengan gigitan dan tendangan tungkai depannya.

Reproduksi : Masa kawin terjadi pada bulan April dan Mei. Masa gestasi nya 7,5-8 bulan, jumlah bayi yang dilahirkan 1-3 dengan berat 3-3,1 kg. Kematangan seksual rusa betina setelah berumur 1,5-2 tahun, sedangkan rusa jantan setelah berumur 3 tahun.

Pakan : Rusa ini merupakan hewan herbivora yang memakan berbagai jenis rumput-rumputan, tumbuhan semak dan sayur-sayuran.


Habitat : Hewan ini hidup di daerah terbuka dan banyak makanan. Mereka lebih menyukai habitat padang rumput, karena sumber makanannya berlimpah dan memudahkan hewan ini untuk menghindari predator dan mengetahui jika predatornya datang. Tersebar di berbagai daerah India, Bangladesh, Nepal dan Sri Lanka.






Artikel Terkait :

Kijang


Kijang atau muncak adalah kerabat rusa yang tergabung dalam genus Muntiacus. Kijang berasal dari Dunia Lama dan dianggap sebagai jenis rusa tertua, telah ada sejak 15-35 juta tahun yang lalu, dengan sisa-sisa dari masa Miosen ditemukan di Perancis dan Jerman. Pada masa sekarang, muncak hanya dapat ditemui di Asia Selatan dan Asia Tenggara, mulai dari India, Srilangka, Indocina, hingga kepulauan Nusantara. Beberapa jenis diintroduksi di Inggris dan sekarang banyak dijumpai di sana.


Kijang tidak mengenal musim kawin dan dapat kawin kapan saja, namun perilaku musim kawin muncul bila kijang dibawa ke daerah beriklim sedang. Jantannya memiliki tanduk pendek yang dapat tumbuh bila patah. Hewan ini sekarang menarik perhatian penelitian evolusi molekular karena memiliki variasi jumlah kromosom yang dramatis dan ditemukannya beberapa jenis baru (terutama di Indocina).





Artikel Terkait :

Rusa Bawean


Rusa bawean (Axis kuhlii) adalah sejenis rusa yang saat ini hanya ditemukan di Pulau Bawean di tengah Laut Jawa, Secara administratif pulau ini termasuk dalam Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Spesies ini tergolong langka dan diklasifikasikan sebagai "terancam punah" oleh IUCN. Populasinya diperkirakan hanya tersisa sekitar 300 ekor di alam bebas. Rusa Bawean hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. Mereka tergolong hewan nokturnal atau aktif mencari makan di malam hari. Tinggi rusa bawean jantan dilaporkan sekitar 60-70 cm. Panjang ekor 20 cm. Panjang dari kepala dan tubuh 140 cm. Bobot dewasa 50-60 kg. Rusa ini berwarna coklat. Pejantannya memiliki tanduk bercabang tiga yang dapat tumbuh sepanjang 25-47 cm. Tanduk ini dipergunakan pejantan untuk memenangkan betina di musim kawin.





Artikel Terkait :

Rusa Timor


Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. C. timorensis mempunyai berat badan antara 103-115 kg walaupun rusa timor yang berada di penangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140 kg. Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing. Tubuhnya ditumbuhi oleh rambut berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.
Perilaku : Rusa ini merupakan jenis hewan nocturnal (aktif pada malam hari). terkadang mereka juga aktif pada siang hari, tergantung kondisi lingkungan dan predator nya. Rusa jantan bersifat agresif, sedangkan betinanya tidak. Rusa jantan akan berebut pasangan dengan pejantan lain saat musim kawin dengan mengadu tanduk mereka. Yang terkuatlah yang akan mendapatkan betina dan kawin. Rusa menandai daerah teritorinya dengan menggosok-gosokkan tanduk atau badannya pada pohon, terkadang mereka juga mengencingi suatu pohon untuk menandai batas teritorinya.
Reproduksi : Musim kawin rusa timor terjadi pada bulan Juli-September dengan jumlah anakan 1-2. Masa kehamilan (gestasi) berlangsung selama 8 bulan. Induk betina akan menyapih anaknya setelah berumur 6-8 bulan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan.
Pakan : Rusa timor sebagaimana rusa lainnya termasuk hewan pemamah biak yang menyukai daun-daunan dan berbagai macam buah-buahan Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun muda, daun tua, maupun batang muda.

Habitat : Rusa ini hidup di tepi-tepi hutan atau kawasan yang terbuka, hutan savanna dan padang rumput. Terkadang juga terdapat di hutan gugur dan perkebunan. Rusa ini penyebarannya hampir di seluruh Indonesia kecuali pulau Kalimantan, Sumatera dan Irian Jaya.





Artikel Terkait :

Rusa Sambar


Rusa sambar atau sambar india (disebut juga rusa sambur, sambhur, Tamil: Kadaththi man), adalah jenis rusa besar yang umum berhabitat di Asia. Spesies yang umum memiliki ciri khas tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan. Sambar dapat tumbuh setinggi 102 cm - 160 cm sampai bahu dengan berat sekitar 546 kg. Sambar umumnya berhabitat di hutan dan bergantung pada tanaman semak atau rerumputan. Mereka umumnya hidup dalam kelompok dengan anggota 5 - 6 anggota. Rusa sambar (Cervus unicolor syn. Cervus aristotelis) mendiami sebagian besar Asia Selatan dengan batas sampai wilayah Himalaya. Selain itu dapat pula ditemukan di hutan tropis Burma, Thailand, Indocina, the Semenanjung Malaya), Cina Selatan (termasuk Hainan), Taiwan, serta di pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia.





Artikel Terkait :

Yuk Mengenal Rusa!


Rusa, sambar, atau menjangan (Bahasa Inggris: deer) adalah hewan mamalia pemamah biak (ruminan) yang termasuk familia Cervidae. Salah satu ciri khas rusa adalah adanya antler (tanduk rusa), dan bukan tanduk, yang merupakan pertumbuhan tulang yang berkembang setiap tahun (biasanya pada musim panas) terutama pada rusa jantan (walaupun ada beberapa pengecualian). Ada sekitar 34 spesies rusa di seluruh dunia yang terbagi menjadi dua kelompok besar: kelompok rusa dunia lama yang termasuk subfamilia Muntiacinae dan Cervinae; serta kelompok rusa dunia baru, Hydropotinae dan Odocoilinae.


Bobot rusa umumnya berkisar 30-250 kilogram (70 hingga £ 600), meskipun Pudu Utara rata-rata 10 kilogram (20 lb) dan Moose rata-rata 431 kilogram (1.000 lb). Mereka umumnya memiliki luwes, badan kompak dan panjang, kaki kuat cocok untuk medan hutan kasar. Rusa juga jumper yang sangat baik dan perenang. Rusa ruminansia , atau kunyahan-pengunyah, dan memiliki empat bilik perut. Gigi rusa disesuaikan dengan makan pada vegetasi, dan seperti ruminansia lainnya, mereka kekurangan atas gigi seri , bukan memiliki pad berat di bagian depan rahang atas mereka. Beberapa rusa, seperti di pulau Rum , jangan mengkonsumsi daging bila tersedia, rusa air Cina, rusa Tufted dan kijang telah diperbesar atas gigi taring membentuk taring tajam, sementara spesies lain sering kekurangan atas taring sama sekali. Gigi pipi rusa memiliki pegunungan sabit dari enamel, yang memungkinkan mereka untuk menggiling berbagai vegetasi.




Artikel Terkait :