Minggu, 26 Januari 2014
Tips & Trick Pemeliharaan Arowana part 2
Bila aro anda tidak mau makan
1. ganti menu.
2. jaga air tetap bagus. ganti air 30% pas aro mulai mogok.
3. filter bagus. filter mekanik tetap bersih.
4. puasakan 2 atau 3 hari
5. kasih makan kembali jangkrik 1 ekor saja
Kalau anda melihat sisik aro mulai agak renggang, hati2 dropsy. obatin nya bisa pake metrodinazole atau dg obat herbal buatan ocean free.
aro kena penyakit kembang sisik, kasih pomate ama heater set 32 kira-kira 2 hari sudah sembuh,
Kalo obat kuning yg dimaksud namanya itu ELBAYU itu buat ikan yg tidak ada sisiknya(sejenis cat fish,ell katak dll).
Kalo tidak ada pomate kasih amoxilin 500gr=100ltr air kalo parah 500gr = 50ltr air + heater 32.
Arowana Gigit Ekor (source: oji-punya.com) thx to bro zeo1
Penyakit ini kadang dialami oleh hobbiis arowana dimana ikan arowana tersebut menggigit ekornya sendiri sampai ekornya sbek sobek bahkan gompal. Hal yang tidak menyenangkan jika kita mengalami permasalahan ini dikarenakan mau tidak mau kita harus merapikan kembali ekor dari arowana tersebut agar dapat tumbuh kembali dengan normal dengan cara dioperasi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan arowana itu gigit ekor dmana saya akan coba membahasnya.
Faktor Stess
Penyebab utama dari arowana gigit ekor adalah faktor stress pada ikan tersebut. Stress ini dapat disebabkan karena beberapa faktor terutama sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ciri dari arowana gigit ekor adalah ian arowana pada awalnya akan melkukan gerakan berenang berputar putar pada satu poros ang sama dan pada akhirnya menggigit ekornya sendiri. Faktor stess bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah faktorlingkungan yang baru. Dalam beberapa kasus ikan arowana akan merasa stess jika dipidahkan ke dalam suatu lingkungan yang baru dimana bisa berupa pindahan ke akuarium baru atau juga pindah posisi skuarium. Faktor kaget inilah yang dpat menyebabkan arowana kena penyakit gigit ekor. Faktor lainnya bisa juga ikuran dari akuarium yang terlampau kecil. Arowana kadang sangat sensitif dengan lingkungan tempat tinggalnya. Jika ikan tersebut merasa tidak nyaman maka penyakit gigit ekor ini bisa terjadi. Ada beberapa pencegahan dan penangulangan penyakit gigit ekor pada arowana.
Pencegahan
Salah satu cara pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian tankmate pada akuarium arowana anda sehingga faktor stress dari ikan arowana yang akan gigit ekor dapat dialihkan perhatianya dengan adanya tankmate pada akuarium arowana anda. Tankmate yang biasa digunakan adalah ikan Kapiat Bangkok. Selain berfungsi sebagai tankmate ikan ini juga berfungsi sebagai cleaning service di dalam akarium anda karena mereka akan memakan sisa remahan dari pakan yang diberikan baik berupa sisa remahan jangkrik atau ulat german. Masukan lima ekor tankmate ikan kapiat ke dalam akarium anda sehingga perhatian arowana akan meralih ke mereka.
Penanggulangan
Cara penanggulangan lainnya adalah membuat arowana anda tenang pada saat mengalami masalah ini. Caranya adalah matikan lampu akuarium anda dan tutup seluruh sisi depan dan kiri kanan akuarim anda degan kertas atau kain untuk sementara waktu. Hal ini akan membuat ikan arowana anda tenang. Faktor lingkungan di luar akuarium juga dapat menimbulkan arowana anda stess. Contohnya jika akuarium ditempatkan di tempat yang banyak orang lalu lalang dan kan arowana tersebut belum terbiasa dengan hal ini. Jika arowana anda sudah kena penyakit gigit ekor dan menyebabkan ekornya gompal maka cara satu satunya adlah dengan mengoperasi ikan arowana tersebut.
Operasi gigit Ekor
Bius ikan arowana anda dengan Aquadine, setelah pingsan angkat kan anda untuk dilakukan proses trimming atau pemotongan pada bagian buntutnya. Potong serapi mungkin agar nantinya ekor dapat tumbuh secara rata. Setelah itu lakukan proses penyadaranikan kembali dan biarkan sampai ekor itu akan tumbuh dengan sendirinya. Sekali lagi proses pertumbuhan ekor kan ini akan memakan waktu yang cukup lama apalagi jika ikanya sudah dewasa.
1. ganti menu.
2. jaga air tetap bagus. ganti air 30% pas aro mulai mogok.
3. filter bagus. filter mekanik tetap bersih.
4. puasakan 2 atau 3 hari
5. kasih makan kembali jangkrik 1 ekor saja
Kalau anda melihat sisik aro mulai agak renggang, hati2 dropsy. obatin nya bisa pake metrodinazole atau dg obat herbal buatan ocean free.
aro kena penyakit kembang sisik, kasih pomate ama heater set 32 kira-kira 2 hari sudah sembuh,
Kalo obat kuning yg dimaksud namanya itu ELBAYU itu buat ikan yg tidak ada sisiknya(sejenis cat fish,ell katak dll).
Kalo tidak ada pomate kasih amoxilin 500gr=100ltr air kalo parah 500gr = 50ltr air + heater 32.
Arowana Gigit Ekor (source: oji-punya.com) thx to bro zeo1
Penyakit ini kadang dialami oleh hobbiis arowana dimana ikan arowana tersebut menggigit ekornya sendiri sampai ekornya sbek sobek bahkan gompal. Hal yang tidak menyenangkan jika kita mengalami permasalahan ini dikarenakan mau tidak mau kita harus merapikan kembali ekor dari arowana tersebut agar dapat tumbuh kembali dengan normal dengan cara dioperasi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan arowana itu gigit ekor dmana saya akan coba membahasnya.
Faktor Stess
Penyebab utama dari arowana gigit ekor adalah faktor stress pada ikan tersebut. Stress ini dapat disebabkan karena beberapa faktor terutama sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ciri dari arowana gigit ekor adalah ian arowana pada awalnya akan melkukan gerakan berenang berputar putar pada satu poros ang sama dan pada akhirnya menggigit ekornya sendiri. Faktor stess bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama adalah faktorlingkungan yang baru. Dalam beberapa kasus ikan arowana akan merasa stess jika dipidahkan ke dalam suatu lingkungan yang baru dimana bisa berupa pindahan ke akuarium baru atau juga pindah posisi skuarium. Faktor kaget inilah yang dpat menyebabkan arowana kena penyakit gigit ekor. Faktor lainnya bisa juga ikuran dari akuarium yang terlampau kecil. Arowana kadang sangat sensitif dengan lingkungan tempat tinggalnya. Jika ikan tersebut merasa tidak nyaman maka penyakit gigit ekor ini bisa terjadi. Ada beberapa pencegahan dan penangulangan penyakit gigit ekor pada arowana.
Pencegahan
Salah satu cara pencegahan penyakit ini adalah dengan pemberian tankmate pada akuarium arowana anda sehingga faktor stress dari ikan arowana yang akan gigit ekor dapat dialihkan perhatianya dengan adanya tankmate pada akuarium arowana anda. Tankmate yang biasa digunakan adalah ikan Kapiat Bangkok. Selain berfungsi sebagai tankmate ikan ini juga berfungsi sebagai cleaning service di dalam akarium anda karena mereka akan memakan sisa remahan dari pakan yang diberikan baik berupa sisa remahan jangkrik atau ulat german. Masukan lima ekor tankmate ikan kapiat ke dalam akarium anda sehingga perhatian arowana akan meralih ke mereka.
Penanggulangan
Cara penanggulangan lainnya adalah membuat arowana anda tenang pada saat mengalami masalah ini. Caranya adalah matikan lampu akuarium anda dan tutup seluruh sisi depan dan kiri kanan akuarim anda degan kertas atau kain untuk sementara waktu. Hal ini akan membuat ikan arowana anda tenang. Faktor lingkungan di luar akuarium juga dapat menimbulkan arowana anda stess. Contohnya jika akuarium ditempatkan di tempat yang banyak orang lalu lalang dan kan arowana tersebut belum terbiasa dengan hal ini. Jika arowana anda sudah kena penyakit gigit ekor dan menyebabkan ekornya gompal maka cara satu satunya adlah dengan mengoperasi ikan arowana tersebut.
Operasi gigit Ekor
Bius ikan arowana anda dengan Aquadine, setelah pingsan angkat kan anda untuk dilakukan proses trimming atau pemotongan pada bagian buntutnya. Potong serapi mungkin agar nantinya ekor dapat tumbuh secara rata. Setelah itu lakukan proses penyadaranikan kembali dan biarkan sampai ekor itu akan tumbuh dengan sendirinya. Sekali lagi proses pertumbuhan ekor kan ini akan memakan waktu yang cukup lama apalagi jika ikanya sudah dewasa.
Artikel Terkait :
Tips & Trick Pemeliharaan Arowana part 1
Mogok Makan
Arowana sering kali mogok makan. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan arowana mogok makan, yaitu;
1. arowana bosan dengan menu makanan yang diberikan.
2. arowana sakit
3. stress karena parameter air berubah secara tiba-tiba, tankmate yang terlalu banyak/terlalu agresif atau suhu terlalu dingin.
Untuk mengatasi masalah ini, para hobbies sering kali melakukan beberapa trik dibawah ini;
1. mengganti menu makanan arowana. bisa di coba berikan cacing tanah, ulat atau kodok (sesuai mulut arowana) dsb.
2. naikkan suhu air dengan menggunakan heater sampai ke suhu 30 derajat celcius.
3. ganti air baru yang sudah diendapkan setidaknya selama 1 hari sebanyak 20%.
Meningkatkan Nafsu Makan Arowana
Beberapa cara berikut sering diterapkan oleh para hobbies untuk meningkatkan nafsu makan arowana.
1. Jaga air agar tetap bersih dan parameter yang sesuai. Jika perlu penggantian, gantilah dengan air yang telah diendapkan & di aerator paling tidak 1 hari.
2. Heater set di 30-32 derajat C.
3. Berikan arus yang searah dengan catatan kekencangan nya di tingkatkan bertahap untuk menghidari stress.
4. Penggunaan obat-obatan atau vitamin juga sangat membantu. Berikan merek yang terpercaya seperti Pil Hobbies atau Tetra Arowana.
Mengganti Menu Makanan Arowana
Untuk pertumbuhan yang maksimal, kita harus memberikan pakan yang baik kepada arowana. baik itu untuk pertumbuhan warnanya atau pun untuk pembentukan badan agar arowana menjadi gemuk. Namun kerap kali menjadi kendala setiap kali kita ingin mengganti menu makanannya, arowana tidak mau memakannya. Terutama bagi jenis pakan tertentu, seperti udang. Triknya adalah puasakan arowana selama beberapa hari (relatif tergantung masing-masing arowana). Ketika arowana sudah terlihat lapar, coba masukan pakan. Jika masih tidak mau dimakan, ambil kembali pakan tersebut dan coba lagi di hari berikutnya sampai arowana mau memakannya.
Perawatan Aquarium
Cara perwatan arowana pada dasarnya sama dengan perawatan ikan lainnya. Hal yang terpenting adalah menjaga kualitas air dalam aquarium. Ikan ibaratnya hidup di dalam toiletnya sendiri yang artinya tidak terbayang betapa kotornya jika tidak rutin dibersihkan dan sistem filtrasi tidak memadai.
Ganti air sebanyak 20-25% secaran rutin sebanyak 1 minggu 1 kali dengan langkah-langkah sebagai berikut;
1. Sebelum mengganti air, bersihkan terlebih dulu dinding dalam aquarium dengan menggunakan sepon/kapas yang bersih. Biasanya algae sering menempel di dinding kaca.
2. Matikan heater/pemanas terlebih dulu. Hal ini untuk menghindari heater/pemanas pecah, meledak atau bocor akibat panas yang dikeluarkan sementara tidak terkena air.
3. Setelah itu sedot kotoran dan buang air sebanyak 20-25%.
4. Sebelum air baru dimasukkan, bersihkan kotak filter, selang/pipa dan media-media terlebih dulu. Hal ini agar kotoran yang mengendap di dasar kotak filter & selang/pipa masuk kembali. Ganti sepon/kapas dengan yang baru.
5. Masukkan air baru yang sudah di endapkan paling cepat 1 hari dan telah di aerasi (diberi gelembung).
6. Berikan obat-obatan & cairan yang dibutuhkan untuk menetralisir air berikut garam ikan secukupnya (biasanya hanya 1 sendok makan)
7. Tutup kembali rapat-rapat bagian atas aquarium, karena sering kali arowana meloncat-loncat akibat terjadinya perubahan suhu atau parameter air baru yang dimasukkan.
8. Jalankan kembali mesin filter/powerhead dan heater/pemanas.
Tanning
Tanning, begitu sebutan para hobbies terhadap salah satu trik menigkatkan warna arowana ini. Tanning biasanya dilakukan di aquarium dengan menggukan lampu yang memiliki spectrum UV A & B yang tinggi dan dengan intensitas 10.000 kelvin - 16.000 kelvin. Biasanya dilakukan menggunakan lampu 30wt-40wt, tergantung besar aquarium. Merek yang sering digunakan adalah NAN (lampu ini dapat di celup ke dlm air), Sylvania dan merek-merek lain yang memiliki spec kurang lebih sama. Penempatan lampu harus sejajar dengan daerah renang ikan, misalnya 5 cm - 10 cm dibawah permukaan air (karena arowana adalah ikan yang suka berenang di bagian atas dekat permukaan). Atau dapat juga diletakkan di dasar aquarium. Namun cara ini dapat menyebabkan mata ikan turun/drop eye. Tanning harus dilakukan tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Jika kurang, warna menjadi kurang tegas. Jika berlebihan, ikan akan terlihat gosong/kehitaman. Untuk mengatasi terjadinya kegosongan, kita dapat memasang timer (dapat diperoleh di toko-toko elektronik). Setelah beberapa bulan, warna arowana akan mulai terlihat lebih tegas sehingga keindahannya pun mulai nampak.
source : aroblogs.blogspot.com,kaskus.co.id
Arowana sering kali mogok makan. Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan arowana mogok makan, yaitu;
1. arowana bosan dengan menu makanan yang diberikan.
2. arowana sakit
3. stress karena parameter air berubah secara tiba-tiba, tankmate yang terlalu banyak/terlalu agresif atau suhu terlalu dingin.
Untuk mengatasi masalah ini, para hobbies sering kali melakukan beberapa trik dibawah ini;
1. mengganti menu makanan arowana. bisa di coba berikan cacing tanah, ulat atau kodok (sesuai mulut arowana) dsb.
2. naikkan suhu air dengan menggunakan heater sampai ke suhu 30 derajat celcius.
3. ganti air baru yang sudah diendapkan setidaknya selama 1 hari sebanyak 20%.
Meningkatkan Nafsu Makan Arowana
Beberapa cara berikut sering diterapkan oleh para hobbies untuk meningkatkan nafsu makan arowana.
1. Jaga air agar tetap bersih dan parameter yang sesuai. Jika perlu penggantian, gantilah dengan air yang telah diendapkan & di aerator paling tidak 1 hari.
2. Heater set di 30-32 derajat C.
3. Berikan arus yang searah dengan catatan kekencangan nya di tingkatkan bertahap untuk menghidari stress.
4. Penggunaan obat-obatan atau vitamin juga sangat membantu. Berikan merek yang terpercaya seperti Pil Hobbies atau Tetra Arowana.
Mengganti Menu Makanan Arowana
Untuk pertumbuhan yang maksimal, kita harus memberikan pakan yang baik kepada arowana. baik itu untuk pertumbuhan warnanya atau pun untuk pembentukan badan agar arowana menjadi gemuk. Namun kerap kali menjadi kendala setiap kali kita ingin mengganti menu makanannya, arowana tidak mau memakannya. Terutama bagi jenis pakan tertentu, seperti udang. Triknya adalah puasakan arowana selama beberapa hari (relatif tergantung masing-masing arowana). Ketika arowana sudah terlihat lapar, coba masukan pakan. Jika masih tidak mau dimakan, ambil kembali pakan tersebut dan coba lagi di hari berikutnya sampai arowana mau memakannya.
Perawatan Aquarium
Cara perwatan arowana pada dasarnya sama dengan perawatan ikan lainnya. Hal yang terpenting adalah menjaga kualitas air dalam aquarium. Ikan ibaratnya hidup di dalam toiletnya sendiri yang artinya tidak terbayang betapa kotornya jika tidak rutin dibersihkan dan sistem filtrasi tidak memadai.
Ganti air sebanyak 20-25% secaran rutin sebanyak 1 minggu 1 kali dengan langkah-langkah sebagai berikut;
1. Sebelum mengganti air, bersihkan terlebih dulu dinding dalam aquarium dengan menggunakan sepon/kapas yang bersih. Biasanya algae sering menempel di dinding kaca.
2. Matikan heater/pemanas terlebih dulu. Hal ini untuk menghindari heater/pemanas pecah, meledak atau bocor akibat panas yang dikeluarkan sementara tidak terkena air.
3. Setelah itu sedot kotoran dan buang air sebanyak 20-25%.
4. Sebelum air baru dimasukkan, bersihkan kotak filter, selang/pipa dan media-media terlebih dulu. Hal ini agar kotoran yang mengendap di dasar kotak filter & selang/pipa masuk kembali. Ganti sepon/kapas dengan yang baru.
5. Masukkan air baru yang sudah di endapkan paling cepat 1 hari dan telah di aerasi (diberi gelembung).
6. Berikan obat-obatan & cairan yang dibutuhkan untuk menetralisir air berikut garam ikan secukupnya (biasanya hanya 1 sendok makan)
7. Tutup kembali rapat-rapat bagian atas aquarium, karena sering kali arowana meloncat-loncat akibat terjadinya perubahan suhu atau parameter air baru yang dimasukkan.
8. Jalankan kembali mesin filter/powerhead dan heater/pemanas.
Tanning
Tanning, begitu sebutan para hobbies terhadap salah satu trik menigkatkan warna arowana ini. Tanning biasanya dilakukan di aquarium dengan menggukan lampu yang memiliki spectrum UV A & B yang tinggi dan dengan intensitas 10.000 kelvin - 16.000 kelvin. Biasanya dilakukan menggunakan lampu 30wt-40wt, tergantung besar aquarium. Merek yang sering digunakan adalah NAN (lampu ini dapat di celup ke dlm air), Sylvania dan merek-merek lain yang memiliki spec kurang lebih sama. Penempatan lampu harus sejajar dengan daerah renang ikan, misalnya 5 cm - 10 cm dibawah permukaan air (karena arowana adalah ikan yang suka berenang di bagian atas dekat permukaan). Atau dapat juga diletakkan di dasar aquarium. Namun cara ini dapat menyebabkan mata ikan turun/drop eye. Tanning harus dilakukan tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Jika kurang, warna menjadi kurang tegas. Jika berlebihan, ikan akan terlihat gosong/kehitaman. Untuk mengatasi terjadinya kegosongan, kita dapat memasang timer (dapat diperoleh di toko-toko elektronik). Setelah beberapa bulan, warna arowana akan mulai terlihat lebih tegas sehingga keindahannya pun mulai nampak.
source : aroblogs.blogspot.com,kaskus.co.id
Arowana unik
Adakalanya nilai arowana bisa menjadi semakin tinggi jika bentuk tubuhnya unik dan langka, seperti bentuk sendok, walau sebenarnya merupakan kelainan fisik
Arowana sendok mempunyai postur punggung melengkung, sehingga bagian kepalanya lebih rendah dari punggungnya.
arowana parrot
Kondisi fisik yang unik dan langka ini disebut parrot. Parrot berbeda dengan sendok, cirinya bagian lengkungan parrot lebih tajam daripada Arowana sendok.
Arowana ini disebut kembar siam. Jumlahnya sangat langka dan perlu perawatan khusus untuk dapat hidup sampai dewasa.
Disebut platinum karena badannya putih bersih keperakan menyerupai emas putih alias platina, warna sirip pun putih bersih. Arowana platinum juga bisa dimanipulasi, namun demikian kondisi yang demikian tidak bisa bersifat permanen.
Arowana ini mempunyai ciri sisik pada level 6 nya menyambung dari kepala sampai buntut.Disebut Thiaw Long
SUMBER
Arowana sendok mempunyai postur punggung melengkung, sehingga bagian kepalanya lebih rendah dari punggungnya.
arowana parrot
Kondisi fisik yang unik dan langka ini disebut parrot. Parrot berbeda dengan sendok, cirinya bagian lengkungan parrot lebih tajam daripada Arowana sendok.
Arowana ini disebut kembar siam. Jumlahnya sangat langka dan perlu perawatan khusus untuk dapat hidup sampai dewasa.
Disebut platinum karena badannya putih bersih keperakan menyerupai emas putih alias platina, warna sirip pun putih bersih. Arowana platinum juga bisa dimanipulasi, namun demikian kondisi yang demikian tidak bisa bersifat permanen.
Arowana ini mempunyai ciri sisik pada level 6 nya menyambung dari kepala sampai buntut.Disebut Thiaw Long
SUMBER
Pemijahan ikan arowana/arwana
PEMIJAHAN IKAN ARWANA
Budidaya Ikan arwana bukanlah sesuatu yang mudah anda harus
mempelajari beberapa tehik atau cara untuk membudidayakan Ikan arwana ini, budidaya ikan arwana yang dasar adalah sebagai berikut :
Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat
diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya
SUMBER
Budidaya Ikan arwana bukanlah sesuatu yang mudah anda harus
mempelajari beberapa tehik atau cara untuk membudidayakan Ikan arwana ini, budidaya ikan arwana yang dasar adalah sebagai berikut :
Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dalam kolam berukuran 5 x 5 m dengan kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.
Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman dan ditambah dengan beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu dan kerikil dihindari karena dapat melukai ikan atau dapat tercampur pakan secara tidak sengaja.
Kolam pembesaran dibangun di area tenang dan ditutup sebagian, dan dijauhkan dari sinar matahari langsung. Induk dipelihara dalam kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.
Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 dan suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dari total volume dengan air deklorinisasi.
Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad dan pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi yang mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dalam bentuk ikan/udang hidup atau runcah, dan ditambah pelet dengan kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari adalah 2 % dari bobot total tubuh.
Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dalam mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.
Arwana betina mempunyai ovarium tunggal yang mengandung 20-30 ova besar dengan diameter rata-rata 1,9 cm dengan kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.
Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.
Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh dan lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing dan sempit, mulut lebih besar dan warna lebih mencolok daripada betina. Mulut yang melebar dengan rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain adalah ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dalam perebutan makanan.
Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu atau bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini dapat diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).
Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dengan tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur dan kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva dapat berenang dan bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm dan kaya akan kuning telur dan menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dalam mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dari mulut dan menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.
Panen Larva
Inkubasi telur secara normal adalah membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur yang sudah dibuahi dapat dikeluarkan dari mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dengan sangat hati-hati dengan jaring halus lalu diselimuti dengan handuk katun yang basah untuk menghindari ikan memberontak dan terluka.
Untuk melepaskan larva dari mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut dan tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dalam wadah plastik dan diinkubasikan dalam akuarium. Jumlah larva yang dapat mencapai 25-30 ekor.
Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dari mulut pejantan, larva diinkubasikan dalam akuarium berukuran 45×45x90 cm. Temperatur air 27-29 °C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.
Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dalam air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) yang didapat sampai tahap ikan dapat berenang adalah 90-100 %.
Selama periode inkubasi, larva tidak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm atau berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh dan larva dapat berenang bebas.
Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup yang dapat diberikan seperti cacing darah atau anak ikan yang ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva yang telah mencapai panjang 10-12 cm dapat
diberikan pakan seperti udang air tawar kecil atau runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya
SUMBER
Penyakit Pada Ikan Arwana dan Cara Penanggulangannya
Salah satu resiko membudidayakan ikan Arwana adalah mati karena penyakit seperti Redspot, Jamur, Gigit Ekor, Stress dll. Di bawah ini diuraikan beberapa penyakit yang sering diderita Arwana gejala dan cara penanggulangannya.
1. Penyakit Gigit Ekor
Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.
Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.
2. Tutup Insang Melengkung
Arwana Yang Mati Karena Penyakit Insang
Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi hitam.
Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.
Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap primasehingga tetap layak dihuni oleh arwana.
Pen-suply-an O2 Murni
Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.
3. Mogok Makan
Arwna yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila setelah seminggu arwana belum juga mau makan sebaiknya seiakan ikan hidup saja karena tahan hidup. Perlu diperhatikan agar untuk menjaga arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni permukaan seperti guppy. Dengan demikian kita tidak perlu khawatir dan arwana mampu kembali seperti semula. Bila cara tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja sampai arwana mau menerima makanan.
Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.
4. Penyakit Mata Juling
Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang.
Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.
Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.
5. Dubur Ikan merah dan Membengkak
Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada kematian.
Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.
Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan bengkak bisaa diobati dengan amonium sulfat.
6. Sisik Berdiri
Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Penggantian air yang rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini dapat diberikan amonium sulfat sebagai obatnya.
7. Tulang Punggung Bengkok
Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama karena adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir adalah karena ukuran awuarium yang terlalu kecil.
Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam awuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium agar arwana tidak dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.
8. Ekor Patah
Sama seperti penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini disebabkan karena ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu bisa disebabkan karena penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.
9. Sungut tumbuh pendek
Sungut arwana tidak tumbuh sempurna dan kelihatan janggal dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang bisa terjadi karena ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil. Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana bersungut pendek dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian obat.
Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan dengan besar badan.
10. Ekor dan Sirip Mengerut
Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air di dalam aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penangan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.
11. Sungut Menjorok Ke Bawah
Arwana yang sehat memiliki tampilan sungut ke depan. Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Untuk mengembalikan kondisi arwana seperti semula sebaiknya suhu dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.
SUMBER
1. Penyakit Gigit Ekor
Sebelum menderita penyakit ini biasanya arwana akan menunjukan perilaku yang lain daripada biasanya. Arwana akan kelihatan gelisah dengan berenang hilir mudik kesana kemari. Beberapa hari kemudian sirip ekor akan robek-robek selaputnya sehingga mirip sisir dan yang tertinggal hanyalah jari-jari siripnya. Gejala ini mulanya hanya kecil lalu akan bertambah panjang dan tidak jarang sebagian dari jari sirip itu akan hilang.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh sejenis parasit yang menempel pada ekor arwana dan menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Arwana berusaha mengatasinya dengan cara berenang hilir mudik dan menggigiti ekornya sehingga tampak compang-camping.
Pengobatan penyakit ini tergolong mudah. Pindahkan Arwana ke dalam aquarium lain yang bersih (steril) dan sudah diisi dengan air yang memenuhi syarat. Masukan sekitar 20 tetes obat Tropical Fish Medicine dan biarkan arwana tetap di dalamnya selama beberapa hari. Jangan lupa membersihkan aquarium yang satunya agar nantinya arwana bisa menempati kembali tanpa khawatir terjangkit lagi.
2. Tutup Insang Melengkung
Arwana Yang Mati Karena Penyakit Insang
Sering kita lihat tutup insang arwana melengkung keluar, sehingga sebagian insangnya kelihatan. Arwana dengan kondisi seperti ini tentu tidak sedap dipandang. Ikan Arwana yang satu ini mati karena penyakit insang, dengan ciri-ciri insang ikan berubah menjadi hitam.
Penyebab penyakit ini bermacam-macam, yang pertama disebabkan kualitas air dalam aquarium yang tidak memenuhi standar terutama suhunya. Aquarium yang terlalu dingin atau tidak hangat bisa mendorong ikan arwana terkena penyakit ini. Penyebab lainnya adalah pemberian obat-obatan yang kelewat dosis, serangan sejenis bakteri, atau karena air dalam aquarium rendah kandungan oksigennya. Hal ini dapat dijelaskan karena air yang mempunyai kandungan oksigen yang rendah akan llebih sering membuat arwana membuka dan menutup insangnya. Gerakan itu sering tidak sempurna. Artinya sebelum tutup insang benar-benarmenutup, keburu dibuka lagi untuk menghirup sedalam-dalamnya air untuk memenuhi tuntutan oksigen. Dari gerakan yang tidak sempurna ini kemudian tutup insang arwana tetap terbuka dan tubuhnya tidak normal.
Untuk mencegahnya agar menjaga kandungan oksigen dalam air tetap tinggi diatasi dengan memberikan cukup aerasi pada aquarium. Jika perlu aerator diganti dengan tenaga yang lebih besar. Kemudian tidak lupa menjaga keseluruhan kualitas air tetap primasehingga tetap layak dihuni oleh arwana.
Pen-suply-an O2 Murni
Teknik pengobatan ikan Arwana, salah satunya adalah dengan menjepit ikan yang sakit diantara dua penjepit kaca didalam ember, dan men-supply oksigen murni langsung kearah insangnya. Jika tutup insang yang melengkung ini belum terlalu parah maka bisa diperbaiki dengan jalan melakukan operasi kecil pada tepi tutup insangnya.
3. Mogok Makan
Arwna yang mogok makan biasanya terlalu sering diberi kelabang hidup. Mereka akan enggan menerima makanan lain, juga kelabang yang sudah mati. Jika sudah seperti ini maka puasakan arwana selama kurang lebih seminggu jangan diberi makan apapun. Kemudian berilah makanan jenis lain misalnya jangkrik, kadal, kodok kecil, atau ikan kecil. Bila setelah seminggu arwana belum juga mau makan sebaiknya seiakan ikan hidup saja karena tahan hidup. Perlu diperhatikan agar untuk menjaga arwana tidak juling sebaiknya dipilih ikan penghuni permukaan seperti guppy. Dengan demikian kita tidak perlu khawatir dan arwana mampu kembali seperti semula. Bila cara tersebut masih belum memberi hasil maka kita biarkan saja sampai arwana mau menerima makanan.
Alternatif lainnya adalah dengan memberikan sebutir obat Hobbi Fishes ke dalam 200 liter air yang sering dipakai untuk tempat arwana bersemayam. Obat berbentuk kapsul ini berkhasiat untuk menyembuhkan stres dan berbagai penyakit serta untuk merangsang nafsu makan arwana. Pilihan terakhir berikan kelabang seminggu sekali berselang seling dengan jenis makanan lain.
4. Penyakit Mata Juling
Penyakit ini timbul karena banyak hal. Terlalu seringnya ikan arwana berburu ikan di dasar atau pojok aquarium dianggap sebagai salah satu penyebab utama. Tentu tidak berlebihan jika ada nasehat untuk memberi makan arwana dengan yang mengapung saja. Terlalu sering arwana melihat ikan kecil yang ada di bawahnya menyebabkan otot matanya bertambah panjang.
Mata yang melorot juga bisa disebabkan karena arwana kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Ini mungkin dikaitkan dengan khasiat sinar matahari terhadap pertumbuhan mata manusia.
Untuk mengobati mata juling bisa dilakukan dengan memindahkan arwana pada tempat yang lebih luas dan mendapat sinar matahari langsung sambil diberi makanan yang terapung. tempat yang dipilih bisa berupa bak dari bahan fiberglass atau bak semen. Dengan cara tersebut maka 80% arwana akan sembuh. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi kecil.
5. Dubur Ikan merah dan Membengkak
Apabila kita melihat dubur arwana berwarna merah dan membengkak jangan sampai mengira bahwa mereka sedang birahi. Itu pertanda bahwa arwana sedang kesulitan, yang dapat berujung pada kematian.
Dubur arwana memerah dan bengkak karena disebabkan oleh pemberian makanan yang tidak bersih. Akibatnya pencernaan ikan terganggu sehingga arwana kesulitan mengeluarkan ekskresinya.
Untuk mencegahnya maka makanan harus dibersihkan sebelum diberikan pada arwana. Apapun jenis makanan hidup yang diberikan sebaiknya dipuasakan dahulu selama 1-2 hari. Arwana yang menderita dubur merah dan bengkak bisaa diobati dengan amonium sulfat.
6. Sisik Berdiri
Sisik berdiri dan kadang ada sebagian yang membusuk biasanya disebabkan karena oleh lingkungan yang kotor. Penggantian air yang rutin dapat menghindarkan arwana dari penyakit ini. Untuk arwana yang sedang dihinggapi penyakit ini dapat diberikan amonium sulfat sebagai obatnya.
7. Tulang Punggung Bengkok
Penyakit ini bisa disebabkan beberapa hal. Pertama karena adanya serangan bakteri yang masuk kedalam tubuh arwana sehingga mengakibatkan pertumbuhan punggung tidak normal. Penyebab lain adalah karena kesalahan dalam memberikan obat. Penyebab terakhir adalah karena ukuran awuarium yang terlalu kecil.
Untuk mencegahnya tempatkan arwana ke dalam awuarium yang ukurannya cukup. Jaga kebersihan aquarium agar arwana tidak dijangkiti bakteri dan jangan memberikan obat yang salah.
8. Ekor Patah
Sama seperti penyakit tulang punggung bengkok penyakit ini disebabkan karena ukuran aquarium yang terlalu sempit. Selain itu bisa disebabkan karena penanganan yang kurang baik. Misalnya pada waktu dipindahkan arwana berontak atau saat pertama kali dimasukan ke dalam aquarium mereka berenang kencang dan menubruk. Karena penyebabnya lebih dikarenakan faktor teknis maka penanganannya harus hati-hati.
9. Sungut tumbuh pendek
Sungut arwana tidak tumbuh sempurna dan kelihatan janggal dengan bentuk badannya yang besar. Arwana bersungut tidak imbang bisa terjadi karena ditempatkan dalam aquarium yang terlalu kecil. Hampir senada dengan penyebab punggung bengkok, arwana bersungut pendek dapat disebabkan oleh kesalahan pemberian obat.
Untuk mendapatkan pertumbuhan sungut yang normal bisa dilakukan dengan membersihkan aquarium secara rutin dan mengganti airnya. Jangan lupa, tempatkan arwana dalam aquarium yang sepadan dengan besar badan.
10. Ekor dan Sirip Mengerut
Ekor dan sirip yang mengerut bisa terjadi bila air di dalam aquarium terlampau kotor atau suhu air yang terlalu rendah. Penangan dengan kembali mengatur panas dengan menambah heater dan membersihkan aquarium. Bisa juga diberi obat amonium sulfat secukupnya.
11. Sungut Menjorok Ke Bawah
Arwana yang sehat memiliki tampilan sungut ke depan. Namun sering arwana sungutnya lunglai, menjorok ke bawah. Ini merupakan pertanda arwana berada pada lingkungan yang tidak semestinya. Untuk mengembalikan kondisi arwana seperti semula sebaiknya suhu dan kebersihan air aquarium lebih diperhatikan.
SUMBER
Cara merawat ikan Arowana di Aquarium
Cara Merawat Ikan Arwana Media Akuarium
Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur, kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.
Kondisi Akuarium
Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.
Background / Latar Belakang:Aquarium dianjurkan menggunakan latar belakang berupa gambar / sticker / cat. Warna menurut selera. Namun sebagian besar hobbies menggunakan warna latar sesuai jenis arowana yang dipelihara, misalnya:
* Super Red = Latar hitam
* Golden Cross Back = Latar hitam
* Red Tail Golden = Latar biru / putih
* Bandjar Red = Latar biru / putih
* Silver = Latar hitam / biru
Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.
Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.
Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.
Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang.
Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya.
Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.
Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.
Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.
SUMBER
Setiap akuarium, sebaiknya hanya ada seekor arwana saja (soliter), sebab tidak mudah bagi seekor arwana untuk hidup berdampingan dengan ikan sejenisnya. Untuk mendapatkan ikan arwana yang berkualitas dan sehat tentunya dibutuh kondisi dalam akuarium yang nyaris sama dengan habitat aslinya. Makanan harus cukup dan diberikan secara teratur, kualitas air juga terkontrol dengan baik dan diberi obat-obatan agar tidak tercemar oleh zat-zat kimia yang beracun.
Kondisi Akuarium
Siapa pun yang memelihara arwana pasti dengan bangga akan menempatkan ikannya di kuarium terbaik. Agar keanggunan itu terpantul maksimal, maka hanya seekor arwana saja dalam satu akuarium. Jangan meletakkan akuarium di dekat dinding (tembok) apalagi sampai menempel. Sebab bila arwana melihat serangga seperti kecoa atau cecak di dinding, ia akan melompat dan menyeruduk dinding kaca aquarium, sehingga bisa luka. Perhitungkan besar akuarium dengan besar ikan, agar ikan bisa bergerak bebas dan meluncur di ruangan yang cukup. Beri penerangan yang memadai. Untuk mengontrol suhu air (27-30 derajat Celcius), sebaiknya dipasang termometer di dinding akuarium dan ujungnya tercelup ke air. Ukur pH sekurangnya seminggu sekali.
Background / Latar Belakang:Aquarium dianjurkan menggunakan latar belakang berupa gambar / sticker / cat. Warna menurut selera. Namun sebagian besar hobbies menggunakan warna latar sesuai jenis arowana yang dipelihara, misalnya:
* Super Red = Latar hitam
* Golden Cross Back = Latar hitam
* Red Tail Golden = Latar biru / putih
* Bandjar Red = Latar biru / putih
* Silver = Latar hitam / biru
Memberi Makan
Meskipun tidak ada patokan, sebaiknya arwana diberi makan 3 – 4 kali sehari. Dibutuhkan 8-10 ekor jangkrik sehari. Sebelum diberikan, kaki belakang jangkrik yang bergerigi dipotong dulu, agar tidak menggores kerongkongan arwana. Harus diusahakan agar makanan tidak tersisa di aquarium. Jangkrik, kelabang, kecoa dan udang, mengandung zat karoten dan kitin yang bisa memberi efek sisik yang indah, cerah dan mengkilap pada arwana.
Kualitas Air
Selain suhu dan pH, maka kualitas air juga dijaga dengan membuang kotoran air yang berasal dari kotoran ikan itu sendiri dan sisa makanan. Dengan saringan, kotoran bisa diangkat, sedangkan kotoran yang mengendap di dasar akuarium disedot dengan selang. Melakukannya harus pelan-pelan agar ikan tidak stres akibat air berguncang hebat. Setiap tiga bulan akuarium dikuras total dan kaca harus bebas dari lumut, dan sabuni dinding akuarium dan bila sudah, keringkan dengan sinar matahari, agar jamur dan bibit penyakit mati. Air baru dalam akuarium harus diendapkan dulu 24 jam sebelum ikan dimasukkan kembali ke akuarium. Kandungan oksigen dalam air harus dijaga dengan memasang aerator yang sekaligus berfungsi sebagai pompa dan saringan kotoran.
Menggabung Arwana dalam Satu Akuarium
Yang ideal dua ekor arwana dicampur ketika masih kecil. Namun bila sudah dewasa umumnya bisa asalkan akuarium diberi sekat kaca. Bila kedua ikan terlihat marah dengan membuka mulut lebar-lebar, berarti keduanya tidak akur. Bila dalam seminggu tidak ada perubahan, berarti mereka tidak cocok. Ambil ikan yang lain, lakukan cara serupa, bila tidak memperlihatkan kemarahannya, berarti cocok, pelan-pelan kaca sekat dilepas. Amati seksama. Bila keduanya tidak saling mengejar. Berarti mereka bisa hidup damai.
Pakan
Setiap minggu, seekor arwana diberi makanan tambahan 2-3 ekor kadal yang tidak terlalu besar dan setiap dua minggu diberi tiga ekor kelabang. Kelabang atau lipan ini termasuk makanan favorit arwana, sehingga harus hati-hati memberikannya. Jika setiap hari diberi kelabang, maka arwana akan enggan memakan jangkrik atau kodok sekali pun. Dia hanya mau makan kelabang.
Namun begitu, seekor ikan arwana memburu kelabang di dalam air adalah sebuah atraksi menarik di dalam akuarium Anda. Karena kelabang mampu bergerak sangat cepat meskipun di dalam air, maka arwana pun harus mempertontonkan ’’kemahirannya” berburu makanan. Ia akan meliuk-liuk dan terus mendesak kelabang, sampai akhirnya bisa menangkap dan menelannya.
Arwana juga mau makan ikan hidup. Umumnya di Indonesia diberikan ikan mas dan sepat yang masih anakan. Namun harus berhati-hati, sebab bukan mustahil ikan membawa bakteri dan penyakit itu juga akan menjangkiti arwana. Udang mati pun disukai arwana, namun untuk pemeliharaan di akuarium, sebaiknya tidak usah diberikan, sebab akan membuat air akuarium keruh dan sisa makanan itu akan mudah membusuk dan menimbulkan penyakit bagi arwana.
Agar arwana tidak juling jangan menyebarkan makanan sekaligus ke dalam akuarium. sebab akan membingungkan arwana dan matanya akan menatap ke segala arah. Berikan jangkrik atau kelabang satu persatu, sehingga ikan hanya akan memburu satu mangsa saja.
Sebenarnya arwana juga memakan kecoa, cicak, laron atau belalang, sebagai selingan jangkrik. Namun, arwana jangan terlalu sering diberi makan cecak, matanya tidak melotot atau tersembul ke luar.
Agar arwana tetap sehat dan berkualitas, yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga air akuarium tetap bersih sehat dan cocok untuk habitat arwana. Maka dari itu, dibutuhkan beberapa obat untuk menjernihkan air dan menjaga agar kondisi akuarium cocok sebagai habitat arwana. Obat-obatan ini umumnya sudah dikemas dalam bentuk jadi, sehingga bisa langsung dibeli di pedagang ikan hias dan mencampurkannya ke air akuarium sesuai dosis yang dianjurkan.
SUMBER