Penelurusan ke sejumlah breeder cucakrawa, disebutkan bahwa kendala yang harus dihadapi sesungguhnya cukup banyak. Namun kendala-kendala ¡ni ternyata tidak pernah menyurutkan para breeder untuk menekuninya, sebab bila berhasil memang sangat menjajikan.
Dan bukt-bukti dari mereka yang sudah berhasil juga jelas dan gamblang.
PENJODOHAN
Ini merupakan Iangkah awal sebelum memulai breeding, sehingga harus benar-benar dilakukan dengan persiapan matáng. Sebelum menjodohkan, harus bisa membedakan jenis kelamin. Jadi jangan sampai salah tebak, karena akan berakibat fatal.
Menurut pengalaman Ir. Agus Gamping, bila pasangan terjadi saling serang atau tarung, maka keduanya diprediksikan jantan dan jantan. Sebaiiknya, bila tidak saling tarung, maka jenis tersebut keduanya betina.
Ada yang menganggap kalau tidak saling tarung, burung tersebut sudah berjodoh. Padahal keduanya berjenis sama, yaitu betina. Jadi dalam proses penjodohan, harus benar-benar diamati atau kalau perlu niinta pendapat dan bimbingan breeder yang sudah berpengalaman.
KENYAMANAN
Suasana nyaman di kandang diperlukan, karena dapat mempercepat proses produksi. Burung bunyi di kandang belum tentu nyaman, terkecuali burung tersebut berdampingan antara jantan dan betina.
Kenyamanan bisa dipengaruhi banyak hal. Bisa karena lingkungan tenang, tidak gaduh. Teduh, misal di sekitar kandang banyak pepohonan. Umumnya dalam kandang cucakrawa juga diberi tanaman perdu, salah satu alasannya untuk membuat suasana kandang menjadi nyaman.
Ada kandang yang nyaris semua bagian tertutup, ada pula yang sebagian sïsi terbuka. Afiat, Andre, Agus Gamping, Gunawan Ungaran, menyebutkan bila ini tergantung karakter burungnya.
Bila indukan berasal dari tangkapan liar, cenderung meminta kandang tertutup. Tapi bila indukan berasal dan hasil breeding, kandang terbuka tak ada masalah.
PERNAH PRODUKSI, KEMUDIAN MACET
Burung yang sudah diyakini jantan betina, tapi tidak segera produksi, apalagi bila sebelumnya beli dan tempat lain sudah pernah produksi, bisa dicoba dengan beberapa hal.
Paling gampang, misalnya coba dipindahkan kandangnya. Boleh jadi, di kandang lama dia merasa kurang nyaman. Mungkin ada sesuatu yang tidak bisa kita deteksi, tetapi bagi si burung terasa sangat mengganggu.
Andre mengaku sening menjumpai kasus ini, setelah dipindah, ternyata produksi lagi. Kadang-kadang, bila punya dua pasang atau lebih yang macet, coba ditukar dengan pasangan lainnya.
Macet juga bisa terjadi karena mabung tidak sempurna. Secara teori, ini bisa terjadi karena proses metabolisme atau pencernaan terhambat. Anda bisa mencoba memberikan obat yang fungsi utamanya memang untuk menyempurnakan proses metabolisrne, misalnya BirdVit denganh dampingan BirdMineral.
Untuk mempercepat produksi jodohan baru atau meningkatkan produksi, Anda bisa menggunakan BirdMature. Sudah banyak yang mencoba menggunakannya dan sukses.
BUANG TELUR
Hampir semua breeder mengalami fase ini. Jadi, boleh dikatakan, ini adalah bagian dan "mata pelajaran" dalam sekolah breeding cucakrawa.
Indukan sudah bertelur akan membuang telurnya, sehingga proses pengeraman tidak bisa dilakukannya. Banyak hal bisa menjadi sebab.
Bisa karena terganggu, merasa terancam. Bisa pula karena asupan pakan tidak cukup. Artinya, pada masa bertelur dan mulai mengeram, pasokan pakan harus ditambah, sebab saat ni indukan membutuhkan asupan pakan lebih banyak.
Menjelang menetas, harus ditambah lagi. Bila kurang, diduga indukan mengira tidak cukup memberi lolohan, sehingga memilih membuang telur.
Solusi lain, setelab dierami sepekan, bisa dipindahkan ke mesin penetas. Ingat juga, dalam kaitan ini asupan BirdMIneral sangat penting.
TIDAK BISA MERAWAT ANAK
Setelah indukan beranak, seyogyanya bredeer memantau perkembangannya. Karena ada kejadian sang anak yang dihasilkan tidak dirawat baik indukannya, ini disebabkan karena indukan tidak bisa merawat anaknya.
Jikalau menjumpai indukan seperti di atas, bagi breeder yang sudah berpengalaman akan mengambil anakan tersebut untuk diloloh. Karena kalau membiarkannya, maka pertumbuhan anakan lambat, bahkan bisa terjadi kernatian kanena indukan tidak merawatnya.
PENYAKIT
Bakteri dan virus merupakan penyebat penyakit umum dijumpai dan sering rnenyerang cucakrawa. Untuk meminimalisir adanya bakteri dan virus, maka kebersihan kandang harus selalu dijaga. Anda bisa menggunakan FreshAves, obat semprot kutu dan desinfektan yang tidak mengandung removal. Kalau Anda menggunakan obat burung pasarajn, pastikan Anda tahu betul itu tidak mengandung removal.
Kelumpuhan pada kaki atau penyakit saraf juga terjadi pada anakan cucak rawa, sehingga harus ekstra hati hati dalam merawat anakan.
Perhatikan asupan pakan, cukupi kebutuhan nutrisinya. Untuk proses pertumbuhan, dibutuhkan protein yang cukup tinggi. Bila perlu benikan asinan yang cukup baik untuk indukan maupun anakan, akan sangat membantu produktivitas, karena meningkatkan kualitas telur, serta membantu piyik terhindar dari kelumpuhan, pertumbuhan bulu yang lebih bagus.
Selalu sediakan obat-obatan dasar, seperti BirdVit, BirdTwitter, obat luka seperti BirdCream. Obat-obatan ini dijual online dan Anda bisa memesannya secara online, mudah dan cepat.
Dan bukt-bukti dari mereka yang sudah berhasil juga jelas dan gamblang.
PENJODOHAN
Ini merupakan Iangkah awal sebelum memulai breeding, sehingga harus benar-benar dilakukan dengan persiapan matáng. Sebelum menjodohkan, harus bisa membedakan jenis kelamin. Jadi jangan sampai salah tebak, karena akan berakibat fatal.
Menurut pengalaman Ir. Agus Gamping, bila pasangan terjadi saling serang atau tarung, maka keduanya diprediksikan jantan dan jantan. Sebaiiknya, bila tidak saling tarung, maka jenis tersebut keduanya betina.
Ada yang menganggap kalau tidak saling tarung, burung tersebut sudah berjodoh. Padahal keduanya berjenis sama, yaitu betina. Jadi dalam proses penjodohan, harus benar-benar diamati atau kalau perlu niinta pendapat dan bimbingan breeder yang sudah berpengalaman.
KENYAMANAN
Suasana nyaman di kandang diperlukan, karena dapat mempercepat proses produksi. Burung bunyi di kandang belum tentu nyaman, terkecuali burung tersebut berdampingan antara jantan dan betina.
Kenyamanan bisa dipengaruhi banyak hal. Bisa karena lingkungan tenang, tidak gaduh. Teduh, misal di sekitar kandang banyak pepohonan. Umumnya dalam kandang cucakrawa juga diberi tanaman perdu, salah satu alasannya untuk membuat suasana kandang menjadi nyaman.
Ada kandang yang nyaris semua bagian tertutup, ada pula yang sebagian sïsi terbuka. Afiat, Andre, Agus Gamping, Gunawan Ungaran, menyebutkan bila ini tergantung karakter burungnya.
Bila indukan berasal dari tangkapan liar, cenderung meminta kandang tertutup. Tapi bila indukan berasal dan hasil breeding, kandang terbuka tak ada masalah.
PERNAH PRODUKSI, KEMUDIAN MACET
Burung yang sudah diyakini jantan betina, tapi tidak segera produksi, apalagi bila sebelumnya beli dan tempat lain sudah pernah produksi, bisa dicoba dengan beberapa hal.
Paling gampang, misalnya coba dipindahkan kandangnya. Boleh jadi, di kandang lama dia merasa kurang nyaman. Mungkin ada sesuatu yang tidak bisa kita deteksi, tetapi bagi si burung terasa sangat mengganggu.
Andre mengaku sening menjumpai kasus ini, setelah dipindah, ternyata produksi lagi. Kadang-kadang, bila punya dua pasang atau lebih yang macet, coba ditukar dengan pasangan lainnya.
Macet juga bisa terjadi karena mabung tidak sempurna. Secara teori, ini bisa terjadi karena proses metabolisme atau pencernaan terhambat. Anda bisa mencoba memberikan obat yang fungsi utamanya memang untuk menyempurnakan proses metabolisrne, misalnya BirdVit denganh dampingan BirdMineral.
Untuk mempercepat produksi jodohan baru atau meningkatkan produksi, Anda bisa menggunakan BirdMature. Sudah banyak yang mencoba menggunakannya dan sukses.
BUANG TELUR
Hampir semua breeder mengalami fase ini. Jadi, boleh dikatakan, ini adalah bagian dan "mata pelajaran" dalam sekolah breeding cucakrawa.
Indukan sudah bertelur akan membuang telurnya, sehingga proses pengeraman tidak bisa dilakukannya. Banyak hal bisa menjadi sebab.
Bisa karena terganggu, merasa terancam. Bisa pula karena asupan pakan tidak cukup. Artinya, pada masa bertelur dan mulai mengeram, pasokan pakan harus ditambah, sebab saat ni indukan membutuhkan asupan pakan lebih banyak.
Menjelang menetas, harus ditambah lagi. Bila kurang, diduga indukan mengira tidak cukup memberi lolohan, sehingga memilih membuang telur.
Solusi lain, setelab dierami sepekan, bisa dipindahkan ke mesin penetas. Ingat juga, dalam kaitan ini asupan BirdMIneral sangat penting.
TIDAK BISA MERAWAT ANAK
Setelah indukan beranak, seyogyanya bredeer memantau perkembangannya. Karena ada kejadian sang anak yang dihasilkan tidak dirawat baik indukannya, ini disebabkan karena indukan tidak bisa merawat anaknya.
Jikalau menjumpai indukan seperti di atas, bagi breeder yang sudah berpengalaman akan mengambil anakan tersebut untuk diloloh. Karena kalau membiarkannya, maka pertumbuhan anakan lambat, bahkan bisa terjadi kernatian kanena indukan tidak merawatnya.
PENYAKIT
Bakteri dan virus merupakan penyebat penyakit umum dijumpai dan sering rnenyerang cucakrawa. Untuk meminimalisir adanya bakteri dan virus, maka kebersihan kandang harus selalu dijaga. Anda bisa menggunakan FreshAves, obat semprot kutu dan desinfektan yang tidak mengandung removal. Kalau Anda menggunakan obat burung pasarajn, pastikan Anda tahu betul itu tidak mengandung removal.
Kelumpuhan pada kaki atau penyakit saraf juga terjadi pada anakan cucak rawa, sehingga harus ekstra hati hati dalam merawat anakan.
Perhatikan asupan pakan, cukupi kebutuhan nutrisinya. Untuk proses pertumbuhan, dibutuhkan protein yang cukup tinggi. Bila perlu benikan asinan yang cukup baik untuk indukan maupun anakan, akan sangat membantu produktivitas, karena meningkatkan kualitas telur, serta membantu piyik terhindar dari kelumpuhan, pertumbuhan bulu yang lebih bagus.
Selalu sediakan obat-obatan dasar, seperti BirdVit, BirdTwitter, obat luka seperti BirdCream. Obat-obatan ini dijual online dan Anda bisa memesannya secara online, mudah dan cepat.
0 komentar:
Posting Komentar